Big data atau data besar memegang peranan yang sangat penting dalam pengembangan industri di Indonesia. Dalam era digital seperti sekarang ini, penggunaan big data telah menjadi kunci utama bagi perusahaan untuk dapat bersaing dan berkembang di pasar yang semakin kompetitif.
Menurut Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, “Peran Big Data dalam Pengembangan Industri di Indonesia sangatlah vital. Dengan memanfaatkan data-data yang ada, perusahaan dapat mengetahui tren pasar, pola konsumsi konsumen, serta melakukan analisis yang mendalam untuk mengambil keputusan strategis yang tepat.”
Para ahli industri juga setuju akan pentingnya big data dalam mengembangkan industri di Indonesia. Menurut Dr. Rhenald Kasali, seorang pakar manajemen, “Big data memberikan peluang besar bagi perusahaan untuk melakukan personalisasi layanan kepada konsumen, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengidentifikasi peluang bisnis baru.”
Dalam konteks Indonesia, aplikasi big data telah mulai banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar. Misalnya, perusahaan e-commerce seperti Tokopedia dan Bukalapak telah menggunakan big data untuk meningkatkan pengalaman belanja online bagi konsumen. Begitu juga dengan perusahaan-perusahaan manufaktur yang menggunakan big data untuk meningkatkan efisiensi produksi dan mengurangi biaya operasional.
Namun, tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan big data di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur dan keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan. Menurut survei yang dilakukan oleh IDC, hanya sekitar 25% perusahaan di Indonesia yang telah mengimplementasikan big data secara menyeluruh.
Untuk itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan industri untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengelola big data. Dengan demikian, Indonesia dapat memanfaatkan potensi big data secara maksimal dalam mengembangkan industri dan meningkatkan daya saing di pasar global.